Penipu Berkedok Usir Roh Jahat Beraksi, Uang Rp1 Miliar Raib

Penipu Berkedok Usir Roh Jahat Beraksi, Uang Rp1 Miliar Raib
Korban A Lien (pakai helm) saat memasuki Mapolres Pematangsiantar untuk membuat laporan pengaduan. Foto: GideonAritonang/MetroSiantar/JPG

“Dia bilang ada pendeta dari Singapura, dia datang ke Siantar. Kalian kenal enggak? Dia tanya aku. Lalu aku bilang aku nggak kenal,” kata korban sembari mengatakan jika temannya itu juga baru dikenalnya saat berada di pajak ikan.

Setelah itu, wanita yang pertama bertemu dengan korban mengaku mengenal pendeta yang dimaksud. Kemudian mereka mengajak korban agar mau ikut menemani mencari rumah pendeta. A Lien yang tidak menaruh curiga sedikit pun menuruti permintaan para pelaku.

Singkat cerita, mereka bertiga kemudian pergi menaiki mobil jenis Avanza silver. Saat memasuki mobil, seorang pria sudah terlihat duduk di bangku sopir yang selanjutnya mengantarkan mereka ke arah pusat kota.

Sampai di Jalan Sutomo, mereka bertemu seorang wanita lagi. Wanita yang sebelumnya mengaku mengenal pendeta tersebut mengatakan jika wanita yang mereka temui itu merupakan cucu dari pendeta yang dimaksud. Biasanya pendeta tersebut dipanggil dengan sebutan Akong.

“Terus kami jalan naik mobil, di Jalan Sutomo, kami jumpa wanita lain. Dia bilang itu cucunya Akong, itu cucunya pendeta itu. Menurutnya, pendeta itu sudah berusia 95 tahun, jadi wajib memanggil Akong. Cerita punya cerita, dia (cucu pendeta,red) bilang kalau mau ketemu Akong harus ditelepon terlebih dulu, nggak bisa sembarangan jumpa,” ucapnya.

Setelah itu, mereka pergi ke Jalan Sudirman, Siantar Barat, untuk bertemu pendeta yang dimaksud. Sampai di sebuah simpang dekat Warung Miso Pematang, wanita yang mengaku sebagi cucu pendeta itu kemudian turun dan mengaku ingin bertemu dengan kakeknya.

Tidak lama kemudian, wanita itu datang lagi bersama pria yang disebutnya sebagai pendeta. Mereka kemudian masuk ke dalam mobil tempat pelaku lain dan korban menunggu.

Nah, saat berada dalam mobil itu, pria yang mengaku pendeta tersebut mengatakan bahwa rumah tempat tinggal korban akan mengalami musibah.

A Lien dengan menangis mendatangi ruang Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polres Siantar, kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News