Penipu Coba Manfaatkan Korban Retasan Situs Selingkuh Ashley Madison di Australia
Polisi di Australia Selatan mengatakan para penipu sekarang berusaha memeras warga Australia yang menjadi anggota situs selingkuh Ashley Madison yang beberapa waktu lalu dibocorkan oleh peretas.
Dalam seminggu terakhir, Polisi Australia Selatan mengatakan mereka menerima belasan laporan email yang mengancam para anggota situs Ashley Madison maupun yang bukan, dengan usaha pemerasan.
Polisi mengatakan email itu mengancam 'akan membeberkan pelanggan situs selingkuh' bila mereka tidak membayar tebusan dalam bentuk mata uang digital Bitcoin.
"Email itu dikirim ke sejumlah besar orang, tidak masalah apakah mereka terdaftar ke situs itu atau tidak." kata Sersan Detektif Senior Barry Blundell.
"Kami memperkirakan bahwa ini seperti puncak gunung es, dengan banyak orang lagi yang mungkin menghapus email yang mereka terima tanpa melapor ke polisi."
Nama dan informasi pribadi pengguna situs Ashley Madison yang berhasil diretas oleh sekelompok hacker bulan Agustus lalu.
Para hackers ini sebelumnya mengancam akan mengeluarkan data-data tersebut bila pemilik situs tersebut Avid Life Media tidak menutup situsnya, yang menganjurkan pasangan untuk selingkuh.
Para peretas ini mengatakan memiliki data 37 juta pelanggan situs tersebut, dan dari data yang sudah dikeluarkan, banyak terdapat nama warga asal Australia.
Polisi di Australia Selatan mengatakan para penipu sekarang berusaha memeras warga Australia yang menjadi anggota situs selingkuh Ashley Madison
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata