Penipu Online Berhasil Mencuri Sekitar Rp 20 Triliun dari Warga Australia di Tahun 2021

"Dengan memperhitungkan jumlah penipuan yang tidak dilaporkan, kerugian sebenarnya lebih dari A$2 miliar," kata Delia Rickard.
Ia menyebut perkiraan kerugian 2 miliar dolar ini masih jauh lebih rendah dari kerugian sebenarnya.
"Jumlah ini sangat mencengangkan. Kami perkirakan tahun ini akan lebih buruk lagi," ujarnya.
Modusnya seperti apa?
ACCC menyebut kerugian akibat penipuan yang menawarkan investasi palsu meningkat lebih dari dua kali menjadi 700 juta dolar pada tahun 2021.
Penyebab utamanya yaitu maraknya penipuan investasi mata uang kripto, dengan kerugian 99 juta dolar.
Modus tipikal penipuan ini melibatkan pelaku yang sudah menyiapkan platform investasi dan perdagangan mata uang kripto yang palsu, sehingga mereka yang masuk ke platform itu otomatis tertipu.
Di samping itu, ada pula modus penipuan asmara, yang korbannya kemudian digiring ke platform investasi palsu tersebut.
"Warga kebanyakan tidak mengerti bagaimana cara perdagangan mata uang kripto, namun mereka juga tidak mau ketinggalan," jelas Delia Rickard.
Beberapa hari setelah menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pegawai Microsoft, dia baru menyadari uangnya rai
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi