Penipu PNS Cokot Anas dan Nazar
Ingin Perlindungan, Mengaku Transfer Rp100 Miliar
Kamis, 22 Desember 2011 – 03:31 WIB
SURABAYA - Tertangkapnya Elizabeth Susanti, tersangka kasus penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Surabaya, tampaknya, akan berbuntut panjang. Penyebabnya, banyak nama penting yang dicatut perempuan 37 tahun itu. Pengakuan lebih mencengangkan bahkan diungkapkan Burhan, pengacara tersangka. Dia mengatakan, dua tahun lalu kliennya pernah mengirimkan uang Rp 100 miliar ke Anas Urbaningrum, ketua umum DPP Partai Demokrat, dan M. Nazaruddin, mantan bendahara umum Partai Demokrat. Menurut dia, motivasi kliennya mentrasfer dana itu adalah ingin mendapat perlindungan.
Begitu turun dari mobil Avanza warna silver metalik pukul 21.15 di halaman Mapolrestabes Surabaya, Elizabeth yang dikawal ketat aparat langsung "bernyanyi". "Yang pasti, ada orang penting yang membantu pelarian saya," teriaknya.
Baca Juga:
Dengan wajah tegang, dia mengungkapkan bahwa pelariannya tersebut tidak terlepas dari bantuan seorang pengurus harian parpol besar di Jatim dan seorang pejabat teras di Pemprov Jatim. Bahkan, Elizabeth mengungkapkan, uang hasil tipu-tipu itu pernah ditransfer ke rekening pengurus parpol tersebut Rp 10 miliar. Setengah dari uang itu lantas dibagikan ke pejabat itu.
Baca Juga:
SURABAYA - Tertangkapnya Elizabeth Susanti, tersangka kasus penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Surabaya, tampaknya, akan berbuntut panjang.
BERITA TERKAIT
- Atalia Praratya Kunjungi Gadis Disabilitas Korban Pemerkosaan
- 2 Gajah Sumatra Dirantai, Pemkab Wonogiri Angkat Bicara
- Tip Kelola Aktivitas Digital pada Remaja Demi Terhindar dari Brain Rot
- Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 97, Libatkan 6 Kendaraan
- Ramalan Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Minggu Sore
- Panglima TNI Lakukan Mutasi Kepada 101 Perwira Tinggi TNI, Berikut Daftar Namanya