Penipuan Asmara Paling Banyak Makan Korban di Australia
Warga Australia menderita kerugian sekitar $ 82 juta (lebih dari Rp 820 miliar) di tahun 2014 karena berbagai tindak penipuan, dengan penipuan berkedok asmara di internet paling banyak memakan korban.
Menurut laporan yang dibuat oleh Komisi Kompetisi dan Konsumen Australia (ACCC) mengatakan bahwa mereka menerima laporan adanya 90 ribu kasus penipuan di tahun 2014, dengan satu dari sembilan penipuan berakibat kerugian pada korbannya.
Kerugian karena penipuan berkedok asmara mencatat korban terbesar dengan kerugian sekitar $ 28 juta.
Menurut laporan walau jumlah mereka yang tertipu berkurang jumlahnya, namun kerugian kerugian dari mereka yang tertipu semakin besar, dengan 3 persen kerugian mencapai 34 persen dari kerugian penipuan.
Jumlah pria dan wanita yang tertipu lewat internet hampir sama banyaknya. (ABC News: Andrew O'Connor)
Dalam 14 kasus, kerugian mencapai lebih dari $ 500 ribu (sekitar Rp 5 miliar).
Selain penipuan berkedok asmara, penipuan investasi, dan penipuan piranti lunak komputer yang bisa meramal sesuatu juga bentuk penipuan berikutnya yang banyak memakan korban.
Warga Australia menderita kerugian sekitar $ 82 juta (lebih dari Rp 820 miliar) di tahun 2014 karena berbagai tindak penipuan, dengan penipuan berkedok
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat