Penipuan Berkedok iTunes di Australia Menarget Korban Lansia

Lembaga pengawas konsumen Australia (ACCC) meningkatkan peringatan mereka tentang para penipu yang menarget korban warga lanjut usia untuk membayar layanan dengan kartu hadiah iTunes.
ACCC mengatakan, sepanjang tahun ini, terdapat lebih dari 1.200 orang yang telah kehilangan $ 540.000 (atau setara Rp 5,4 miliar) akibat para penipu yang meminta nomor seri kartu iTunes dan kemudian dengan cepat menjualnya ke tempat lain untuk mendapatkan keuntungan.
Para penipu tersebut berpura-pura sebagai perwakilan dari Kantor Pajak Australia, Telstra dan Centrelink dan menghubungi korban guna menawarkan bantuan untuk mempercepat pembayaran pensiun atau untuk menyelesaikan masalah teknis.
Salah satu korban penipuan tersebut, Richard yang berusia 74 tahun dari negara bagian Victoria, mengatakan bahwa ia biasanya bisa menebak penipuan dengan cukup percaya diri.
"Ada suara dari komputer yang mengatakan bahwa mereka adalah Centrelink di Canberra, dan ada sesuatu yang salah di sistem mereka yang membuat saya memiliki piutang pensiun sebesar $ 2.480 (atau setara Rp 24,8 juta), dan saya harus menghubungi nomor ini secepatnya," kata Richard.
"[Orang yang saya ajak bicara] cukup meyakinkan, dan mengatakan bahwa untuk mengambil uang ini, saya harus membeli iTunes senilai $ 300 (atau setara Rp 3 juta).”
"Saya pergi ke Coles, membeli kartu iTunes, pulang ke rumah dan meneleponnya kembali. Saya harus memberi tahunya sejumlah angka sehingga ia bisa memvalidasi angka itu."
Begitu sang penipu memiliki kode, mereka akan menjual nilai kartu melalui internet dan beralih ke korban berikutnya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia