Penipuan Berkedok Koperasi Resahkan Warga Lampung
Senin, 18 Maret 2013 – 16:55 WIB
"Tetapi ternyata, saat itu saya diberikan bilyet BRI KCP Kedaton senilai Rp15 juta. Saya pikir ya sudah tidak apa-apa cuma segitu. Yang penting uang saya kembali,” kata pengusaha rumah makan ini.
Namun saat akan dicairkan pada 20 Februari 2013, teller BRI mengatakan, rekening atas nama Hadi kosong dan tidak ada saldonya. "Hari itu saya langsung menghubungi nomor telepon Pak Hadi, tetapi tidak aktif. Kemudian saya hubungi karyawannya, ternyata tidak aktif juga,” terangnya.
Lalu, ia menyambangi koperasi tersebut ke kantornya dan ternyata sudah kosong. Menurutnya, saat itu terdapat juga beberapa orang yang bernasib sama dengannya. "Akhirnya saat itu, kami putuskan untuk melaporkan kasus ini ke Polsekta Sukarame,” pungkasnya.
Pantauan Radar Lampung (JPNN Grup) di kantor Koperasi Simpan-Pinjam Artha Kusuma sudah tutup. Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, koperasi itu sudah tutup sepekan terakhir.
BANDARLAMPUNG - Koperasi yang bermasalah ternyata masih banyak beroperasi di Indonesia, khususnya di Lampung. Mulai tidak disiplin dalam menggelar
BERITA TERKAIT
- Terpilih Jadi Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi Tampil Sangar
- Massa PP dan GRIB Jaya Nyaris Bentrok di Kampar, Brimob-TNI Turun Tangan Mediasi
- Bayt Mohammadi Gabungkan Spiritualitas dan Pemberdayaan Masyarakat
- Wouw, 2 Pejabat Lulus Seleksi PPPK 2024 Mengundurkan Diri
- Periksa 14 Saksi Terkait Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
- Peringatan Dini Awal Februari 2025: Jateng Waspada Angin Kencang