Penipuan Bermodus Petugas Pajak Australia Terus Berlanjut
Di Australia penipuan dengan berpura-pura menjadi petugas dari Kantor Pajak Australia (ATO) terus berlanjut. Peringatan terbaru dikeluarkan kepada warga Canberra dengan beberapa korban sudah dirugikan lebih dari $ 100 ribu (sekitar Rp 1 miliar).
Kepolisian ACT di ibukota Australia Canberra mengatakan sedang menyelidiki beberapa kasus yang dilaporkan sepanjang bulan lalu, dimana beberapa warga mengatakan menerima telepon dari Kantor Pajak Australia (ATO).
Dalam pembicaraan itu, yang menerima panggilan diberitahu bahwa mereka berhutang pajak yang belum dibayar kepada ATO dan diancam akan ditahan bila mereka tidak membayar.
Kantor Pajak Australia (ATO) digunakan untuk menipu.
Polisi mengatakan dalam beberapa kasus, ada yang sudah mengalami kerugian lebih dari $ 100 ribu (lebih dari Rp 1 miliar), dengan beberapa orang lainnya mengalami kerugian puluhan ribu dolar.
"Sering kali panggilan telepon ini sepertinya menggunakan nomor telepon di Australia dan seseorang yang mengaku dari ATO," kata Sersan Marcus Boorman.
"Mereka sering kali memaksa korban untuk membayar lewat money transfer atau memberikan rincian nomor kartu kredit."
"Mereka mengatakan korban harus membayar hutang pajak dan mereka juga diancam akan ditahan bila korban tidak membayar."
Di Australia penipuan dengan berpura-pura menjadi petugas dari Kantor Pajak Australia (ATO) terus berlanjut. Peringatan terbaru dikeluarkan kepada
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata