Penipuan Daring Sasar Mahasiswa China dan Taiwan Di Australia
Para pelaku kejahatan daring kini mentargetkan mahasiswa asal China dan Taiwan yang berada di Australia melalui penipuan penculikan yang rumit.
Kepolisian Federal Australia (AFP) mengatakan skema penipuan ini telah menguras keuangan korban dan keluarga mereka hingga sebesar $ 2 juta atau lebih dari Rp21 miliar.
Komandan David McLean, manajer operasi kejahatan daring, mengatakan penipuan itu dilakukan dalam beberapa bentuk.
"Paling sering kita mendapati penipuan ini berbentuk panggilan yang tidak terduga kepada calon korban di Australia, dari seseorang yang mengaku mewakili petugas dari lembaga berwenang di China dan memberitahukan kepada para korban di sini kalau mereka telah terlibat dalam semacam pelanggaran di China atau di tempat lain, dimana mereka diminta bertanggung jawab , "Kata Komandan McLean.
Para penipu mengancam para mahasiswa itu akan di deportasi dari Australia atau semacam diganjar hukuman pidana.
Para korban kemudian dipaksa untuk memberikan rincian identifikasi mereka atau uang untuk keluar dari masalah yang dikatakan mereka terlibat didalamnya.
Komandan McLean mengatakan ada juga kasus di mana mahasiswa diminta untuk tetap bersembunyi di kamar hotel, memberikan foto-foto kompromi diri mereka sendiri dan memutus semua kontak.
Ini menirukan sebuah penculikan.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata