Penipuan Daring Sasar Mahasiswa China dan Taiwan Di Australia
Sarah mengatakan dia berbicara dengan empat orang yang berbeda melalui telepon selama sekitar tiga jam, sementara mereka perlahan-lahan mengekstrak informasi pribadinya.
Dia mengatakan mereka sangat meyakinkan.
"Mereka berbicara sangat konvensional dan normal dan mereka memiliki nomor yang sama dengan polisi lokal di China ... jadi dengan cara itu saya merasa seperti 'Oh itu nyata'."
Tapi Sarah adalah salah satu yang lebih beruntung.
Ibunya diberi tahu oleh otoritas autentifikasi China tentang apa yang sedang terjadi, dan dia menghubungi Sarah sebelum uangnya dikuras.
Penipu tahu nama dan latar belakang mahasiswa
Doktor Lennon Chang, seorang kriminolog dari Universitas Monash, mengatakan bahwa sindikat kriminal dan penculikan ini sudah mapan dan umum di Tiongkok.
Tapi sekarang mereka menargetkan mahasiswa yang rentan karena mereka jauh dari rumah.
"Pelaku pelanggaran atau sindikat kejahatan dari China atau Taiwan ... Mereka mungkin telah melakukan penipuan sejak waktu yang sangat lama tetapi hanya berubah dari satu target ke target yang lain," katanya.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat