Penipuan Daring Sasar Mahasiswa China dan Taiwan Di Australia
"Alasan mengapa mereka begitu sukses adalah mereka tahu budaya [China] dengan baik dan mereka memiliki nama dan latar belakang mahasiswa."
Dr. Chang mengatakan akan sulit untuk melacak sindikat ini karena mereka mampu menyesuaikan strategi komunikasi mereka.
"Mereka menemukan panggilan di suatu tempat di negara lain, seperti Australia, Kenya atau Indonesia, dan mereka menelepon dari negara-negara ini untuk menipu orang.
"Jika pihak berwenang ingin menyelidiki kejahatan ini, mereka perlu berkolaborasi dengan pihak ketiga di negara lain dan itu dapat menunda penyelidikan sementara para penjahat telah pergi ke tempat lain."
AFP gandeng Interpol dan universitas
AFP mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan unit Interpol di China untuk melacak para pelaku penipuan ini.
Dan pihaknya juga bekerja dengan universitas di Australia untuk memperingatkan mahasiswa.
Phil Honeywood, CEO Asosiasi Pendidikan Internasional Australia, mengatakan penting bagi mahasiswa untuk dilindungi.
"Jelas mahasiswa sangat baik di media sosial, mereka berbicara satu sama lain dan kasus penipuan ini telah diidentifikasi oleh mahasiswa China sebagai sesuatu yang harus diperhatikan," kata Honeywood.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat