Penipuan 'Missed Call' dari Nomer Telepon Tak Dikenal
Resiko menelpon balik
Komisi kompetisi dan konsumen Australia (ACCC) mengatakan Scamwatch sudah menerima 50 ribu laporan sejenis soal penipuan lewat telepon tahun lalu, tapi hanya ada tiga kasus yang berasal dari Pulau Ascension.
"Biasanya yang terjadi adalah penelepon tesebut menelepon sekali, lalu ditutup, sehingga terlihat ada 'missed call' di telepon korban," ujar Delia Rickarr, wakil kepala ACCC.
"Kemudian korban menelepon kembali nomer tersebut, yang bisa disuruh menunggu, diputarkan lagu, atau bisa juga mengobrol."
"Maksudnya adalah agar menjaga mereka tetap tesambung telepon selama mungkin."
Delia mengatakan para scammer tesebut membuat uang dengan menjerat orang-orang untuk menelepon kembali nomer premium, yang sama seperti digunakan untuk layanan telepon hotline untuk ramalan atau sambungan telepon seksual."
Dalam 12 tahun terakhir, warga Australia telah membayar lebih dari $48 ribu, atau lebih dari Rp 480 juta, untuk penipuan lewat telepon premium ini.
Untuk mencegah tambahan biaya di tagihan telepon, Delia merekomendasikan untuk mengabaikan panggilan dari nomer dengan kode negara yang tak dikenal dan dari panggilan dengan awalan 19 atau 1900 dari Australia.
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara