Penipuan Online Banking di Australia Bikin Geger, Saldo Rp 300 Juta Terkuras dalam 2 Menit

Selama 25 tahun, Helen Cahill mengurus pembukuan perusahaannya di Melbourne, Australia, dia tidak pernah mengalami kesulitan melakukan online banking.
Itu sebabnya, ketika di suatu hari yang sangat sibuk pada 26 Mei lalu, dia merasa aneh karena butuh waktu lama untuk bisa login ke akun banknya.
Dia pun melakukan pencarian di situs Google, memasukkan kata "Bendigo Bank" dan langsung mengklik tautan yang muncul paling atas dari hasil pencarian. Bentuknya berupa iklan bank tersebut.
Dia kemudian memasukkan data-data pribadinya untuk login, termasuk PIN dan otentikasi dua faktor.
Helen kemudian segera menyadari bahwa dia telah mengklik iklan website palsu yang meniru website resmi Bendigo Bank.
Penipu yang mengelola website tiruan itu telah memperoleh data pribadi Helen untuk mengakses akun banknya di website resmi Bendigo Bank.
"Mungkin dalam hitungan dua menit saja, ketika saya kemudian masuk ke website asli Bendigo Bank, saya temukan tabungan A$30.000 (sekitar Rp300 juta) telah diambil dari akun saya," kata Helen kepada ABC News.
"Saya benar-benar merasa ditipu. Bagaimana ini bisa terjadi? Selama ini saya merasa seperti orang yang paling berhati-hati dalam melakukan online banking," tuturnya.
Seorang pengusaha kecil di Melbourne menjadi korban penipuan online banking setelah masuk ke website palsu yang mirip dengan website asli salah satu bank
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia