Penipuan Vaksin COVID-19: Modus Minta Bayaran Sampai Pura-pura Jadi Nakes
"Ini akan terlihat seperti email resmi yang dikirimkan oleh lembaga pemerintah," katanya.
Dia memperkirakan para penipu akan meyakinkan sebagian warga untuk mengklik tautan yang meminta informasi pribadi atau mengunduh piranti lunak yang bisa mencuri informasi dari komputer atau perangkat digital milik warga.
"Para penjahat siber kemudian menggunakan data-data pribadi tersebut, dan digunakan dalam penipuan yang disebut pencurian identitas, bentuk penipuan yang sangat marak di Australia," kata Michael.
Photo: Salah satu dari SMS di dalam foto adalah palsu. (ABC News)
Dia juga mengatakan para penipu kemungkinan besar akan menelpon atau mengirimkan SMS ke calon korban.
"SMS imungkin akan berbunyi "Hi Michael, ini tautan berkenaan dengan informasi COVID untuk Anda," katanya.
"Karena Anda tidak bisa melihat tautan dengan jelas karena SMS, maka lebih besar kemungkinan kita mengklik ke tautan, yang kemudian membawa kita ke situs mereka."
Mempercepat antrian dengan membayar
Salah satu cara lainnya bagi penipu untuk menarik minat warga adalah dengan membohongi mereka bahwa mereka bisa mempercepat antrian untuk mendapatkan vaksin bila mereka mau membayar.
Ada ribuan penipu yang sudah bersiap memanfaatkan program vaksinasi COVID-19 untuk mengisi kantong mereka
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata