Penjabat Sekda Papua Sentil Bupati Intan Jaya
jpnn.com, JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua meminta bupati atau wali kota di wilayahnya untuk terus berada di daerah, agar bisa memantau pelaksanaan pemerintahan dan mengetahui secara pasti permasalahan di wilayahnya.
Penjabat Sekretaris Daerah Papua Doren Wakerkwa mengatakan gubernur dan wakil gubernur sebagai pemerintah pusat di daerah, sedangkan perpanjangan tangan dari gubernur-wakil gubernur adalah bupati dan wali kota.
"Sehingga, seluruh permasalahan yang terjadi di kabupaten dan kota menjadi tanggung jawab bupati atau wali kota sebagai kepala daerah pada wilayah tersebut," tuturnya di Jayapura, Sabtu (13/2).
Menurut Doren, terutama daerah yang belakangan terjadi masalah seperti Kabupaten Intan Jaya, kepala daerahnya harus berada di tempat.
"Saya mengetahui lokasi Intan Jaya secara pasti, sehingga kami minta bupati jangan berada di Nabire terus, harus naik ke Intan Jaya dan melaksanakan tugas pemerintah apa pun yang terjadi," ujarnya.
Dia menjelaskan apa pun yang terjadi, bupati tidak boleh meninggalkan daerahnya agar masyarakat merasa terlindungi dan memiliki pemimpin.
"Jika sudah terjadi masalah apa pun, maka bupati harus kembali ke tempatnya dan bertanggung jawab menyelesaikan permasalahan tersebut," katanya.
Dia menambahkan pihaknya mengharapkan bupati yang sudah diberikan kepercayaan memimpin suatu daerah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan jangan setengah-setengah karena masyarakat yang akan menjadi korbannya. (antara/jpnn)
Pemprov Papua meminta kepala daerah yang belakangan terjadi masalah, seperti Intan Jaya, untuk selalu berada di tempat.
Redaktur & Reporter : Adek
- Berdemonstrasi di Kedubes AS, Aktivis Tolak Campur Tangan Asing dalam PSN dan Urusan Papua
- Laurenzus Kadepa, Wakil Rakyat Progresif Revolusioner yang Dirindukan Rakyat
- Pos TNI dan Polri Diberondong Peluru KKB, Seorang Warga Sipil Tewas
- Korupsi Berjamaah PON Papua, Ini Tanggapan Komnas HAM dan Himpunan Mahasiswa
- KKB Serang dan Tembak Warga, Pelajar SD Ketakutan
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini