Penjahat Narkoba Australia Pilih Jalankan Bisnis Haramnya dari Luar Negeri

Penjahat Narkoba Australia Pilih Jalankan Bisnis Haramnya dari Luar Negeri
Penjahat Narkoba Australia Pilih Jalankan Bisnis Haramnya dari Luar Negeri
Imigran asal Albania dan mantan pengedar narkoba di kawasan Kings Cross, Vaso ulic tinggal di Montenegro, sejak meninggalkan Australia pada tahun 2005 ia diduga telah menjadi kepala kartel narkoba yang signifikan secara global. ACC meyakini para penjahat narkoba senior ini bertanggung jawab atas sebagian besar impor narkoba ke Australia. 

"Kami memperkirakan mereka bertanggung jawab atas sedikitnya 60 persen dari pasar gelap narkoba di Australia,' kata Dawson.

"Banyak dari mereka berbasis di luar negeri dan kalaupun mereka berbasis di Australia, mereka pasti punya koneksi yang sangat kuat di luar negeri.

Pekan lalu, program 7.30 berbicara dengan salah seorang anggota pengedar narkoba bawah tanah Australia yang berbasis di luar negeri.

Dia mengiyakan kalau cara kerja Schneider di luar negeri bukan hal baru lagi,  "Para pemain utama semua tinggal di luar negeri dan memompa Oz dengan narkoba."

Polisi Australia percaya kematian Schneider akan berdampak pada aliran narkoba ke Australia. Anggota jaringan pengedar bawah tanah Australia tidak setuju dengan kesimpulan ini, sebaliknya mereka melihat kematian Schneider merupakan kabar baik bagi semua importir, karena akan memotong kompetisi". 

Pengawal Schneider, Tony Bagnato ditangkap di Kamboja beberapa hari setelah pembunuhan schneider.

Ketika dia disidangkan di Bangkok, ada puluhan expat Australia lainnya yang menunggu untuk masuk menggantikan jalur pasar narkoba yang ditinggalkan Schneider.

"Mereka tidak akan pergi kemana-mana, dan saya akan melihat tren yang melibatkan penjahat Australia yang tinggal dan beroperasi di luar negeri yang terjadi sekarang ini akan terus berlanjut." 


Kisah kematian Wayne Rodney Schneider, yang dipukuli hingga tewas oleh pengawal pribadinya sendiri di Thailand, menyingkap peran warga Australia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News