Penjara Rottnest Island, Kisah Kelam Orang Aborigin di Australia Barat

"Bisa dibayangkan para tahanan datang masuk ke sel, batuk dan bersin, dan tiba-tiba dia memuntahi semua tahanan lainnya. Dia tidak bisa tahan isi perutnya karena menderita disentri. Mereka berada di sel 6 kali 10 persegi ini: Anda mau kemana? " ujarnya.

720 ABC Perth: Emma Wynne
Lebih dari seratus tahun kemudian, seorang teman saya tinggal di penginapan kelas atas di pulau itu, yaitu The Rottnest Lodge. Dia terbangun ketakutan dari mimpi buruknya dimana dia melihat darah mengucur di dinding. Ternyata ruang tidurnya bekas sel terkenal di Rottnest Island Prison Quod.
"Banyak orang yang tidak menyadari apa yang mereka sewa," kata Profesor Len Collard. "Apakah pihak berwenang, pemerintah negara bagian, otorita Rottnest Island, punya tanggung jawab moral dan etika untuk memberitahu masyarakat mengenai apa yang mereka sewa? Atau tidak?"
Di sekitar situ sebuah rumah sakit tua yang diubah jadi kamar mayat. Sekarang digunakan sebagai dapur untuk staf yang tinggal di pulau itu. Apakah staf tahu kengerian yang terjadi di situ masih diragukan.
Inilah keanehan besar pulau itu - keindahannya yang penuh kejutan, keterlenaan yang timbul begitu anda menyaksikan perairan dengan kemilau pasir putih serta sejarah kelam yang tak terungkap.
Misalnya Tentland. Bagaimana bisa kematian terbesar para tahanan dalam penjara, pekuburan Aborigin terbesar di Australia, bisa dibuka jadi tempat berkemah? Bagaimana bisa butuh lebih dari 20 tahun dan beberapa penemuan kerangka sebelum tempat itu ditutup tahun 1993?
Australia belum melakukan hal yang baik dalam memperingati dan mengakui trauma masa lalunya, tapi Rottnest Island jelas merupakan contoh terbaik dalam upaya melupakan.
Pulau Rottnest Island dilepas pantai Fremantle, Australia Barat, saat ini merupakan tujuan wisata populer. Namun tak banyak yang tahu bahwa pulau
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya