Penjara Rottnest Island, Kisah Kelam Orang Aborigin di Australia Barat

Perubahan memang sedang terjadi. Tanah pekuburan itu belum lama ini mengalami transformasi, dengan jalan taman yang menandai perimeter dan tanda-tanda pun dipasang.

Flickr.com: FInn Propper (CC-BY-NC-SA-2.0)
Saat ini semua perhatian tertuju pada Quod, yang akan dikembalikan ke pemerintah negara bagian Australia Baray pada Mei 2018 ketika sewanya berakhir. Banyak yang berharap ini dijadikan pusat peringatan, tempat untuk penyembuhan dari trauma masa silam. Kapan hal terjadi dan siapa yang akan mendanainya masih belum jelas.
"Di seluruh dunia juga ada - Hiroshima, Auschwitz, 11/9 Ground Zero, Port Arthur - untuk mengakui yang terjadi di masa lalu memang mengerikan. Jangan menyangkalinya. Renungkan dan ambil hikmahnya untuk ke depannya," kata Dr Stasiuk.
"Hal ini terwujud, namun butuh waktu yang sangat lama. Terlalu lama. Saya 44 tahun sekarang dan ini sudah dibahas ketika saya masih remaja," katanya.
"Saya tak mau anak-anak saya membawa anak mereka ke Wadjemup tetap dengan cerita yang sama ini tanpa kesimpulan atau hasil. Saya tidak ingin hal ini berlanjut ke generasi berikutnya," katanya.
Trauma masa-masa awal negara bagian itu masih teringat jelas di kalangan penduduk Aborigin Australia Barat. Dan marginalisasi terus terjadi.
"Kita harus disembuhkan. Begitu banyak keluarga yang terkena dampaknya" kata Dr Nannup.
Pulau Rottnest Island dilepas pantai Fremantle, Australia Barat, saat ini merupakan tujuan wisata populer. Namun tak banyak yang tahu bahwa pulau
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'