Penjaringan Calon Peserta Konvensi Dinilai tak Libatkan Publik

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI Siti Zuhro mempertanyakan mekansime Partai Demokrat dalam menjaring nama-nama calon peserta konvensi. Menurutnya, sampai proses prakonvensi, komite Demokrat sama sekali tidak menyertakan keikutsertaan masyarakat.
"Atas dasar apa mereka (calon-calon konvensi partai Demokrat,red) diundang? Kalau ini dibilang melibatkan masyarakat ini di mananya? Isu konsistensi itu dipertanyakan. Jangan sampai ada ketidakkonsekuenan antara pilihan rakyat dengan Partai Demokrat," ujar Siti dalam diskusi bertajuk 'Konvensi Audisi Penuh Teka-Teki' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (31/8).
Dia juga meminta Partai Demokrat memperjelas model konvensi, terbuka atau semi terbuka. "Apa 11 nama calon konvensi Demokrat sudah benar-benar mewakili keinginan masyarakat?" imbuhnya.
Kendati begitu, Siti tetap mengapresiasi langkah Partai Demokrat yang telah memutuskan untuk mengambil jalur konvensi dalam menjaring calon presiden 2014 mendatang.
"Kita harus apresiasi apa yang dilakukan PD, ini tentunya positif. Konvensi ini mengembalikan esensial bahwa ketua umum partai bukanlah pion tapi dia adalah manager partai. Kalaupun ini dibilang terobosan ketika mengundang calon yang tidak punya rumah (non partai, red), itu salut. Perkara dia menolak itu tidak masalah," tutupnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI Siti Zuhro mempertanyakan mekansime Partai Demokrat dalam menjaring nama-nama calon peserta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar
- Sespimmen Polri 2025 Tingkatkan Kemampuan Manajerial Peserta Didik