Penjelasan Brigjen Dedi soal Meningkatnya Kerawanan di Jakarta
Setidaknya, ada lebih dari 3 ribu pasukan Brimob dari berbagai Polda yang digeser ke ibukota, seperti Maluku, Aceh, Papua dan Kalimantan. Hal tersebut merupakan bagian dari persiapan untuk mengamankan Jakarta.
Sementara Direktur Eksekutif Partnership for Advancing Democracy and Integrity (PADI) M. Zuhdan menjelaskan, pengamanan itu merupakan hal yang penting, namun juga penanganan atas berbagai keluhan dalam proses penyelenggaraan pemilu itu juga perlu ditangani dengan baik. ”Ada orang yang tidak puas itu harus dilihat, kenapa. Bila ada sesuatu tentunya harus diselesaikan,” jelasnya.
Bila sumber dari ketidakpuasan itu bisa dibuka secara terang benerang. Tentunya, tingkat kerawanan itu akan menurun.
BACA JUGA: Update Real Count KPU Pilpres 2019: Jokowi – Ma’ruf 40 Juta Suara, Prabowo – Sandi 31 Juta
”Artinya, jangan sampai ada masalah yang dibiarkan mengganjal dalam proses pemilu ini. Sehingga, ada alasan untuk membuat sesuatu yang merugikan bersama,” urainya. (idr)
Disimpulkan bahwa kerawanan di Jakrta meningkat karena puncak dari pemilu 2019 semuanya bertumpu di Jakarta.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Tips agar Petugas KPPS Pemilu 2024 Tetap Sehat, Peristiwa Tragis 2019 Jangan Terulang
- Kapolri Ingatkan Bahaya Politik Identitas yang Terjadi di Pemilu 2019
- Pendukung Anies Baswedan Terus Bermunculan, Kini Giliran Go-Anies Deklarasi
- PPP Tidak Sepakat Nomor Urut Partai Disamakan Seperti Pemilu 2019
- Mardani PKS Mengaku Dapat Suara Besar pada 2019 setelah Pasang Baliho Habib Rizieq
- Capres 2024 Ditentukan Hasil 2019, Fahri: Tidak Logis!