Penjelasan Kemenhan soal Kebocoran Data Akibat Peretasan
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber (CISSRec) Pratama Persadha dalam analisisnya menilai peretasan terhadap laman resmi Kemenhan merupakan serangan malware 'Stealer'.
Dari aksi peretasan itu, peretas umumnya mengumpulkan data login, yaitu nama pengguna dan kata sandi.
Dalam kesempatan yang sama, dia memuji respons cepat Kemenhan RI yang langsung menyelidiki aksi peretasan itu.
"Tim Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) Kemhan bergerak cukup cepat, karena pada pagi hari ini (2/11), situs Kemenhan sudah tidak dapat diakses yang kemungkinan sedang dilakukan investigasi dan pemeliharaan sistem," ucapnya.
Dia menyebut yang perlu dilakukan oleh Kemenhan, salah satunya memaksa user (pengelola laman) untuk mengubah kata sandi dari akun-akun yang ada.
"Baik akun di situs kemhan.go.id maupun akun pribadi seperti email, dan media sosial untuk mencegah password yang pernah bocor dimanfaatkan untuk mengakses sistem yang dimiliki oleh Kemenhan," tutur Pratama.(antara/jpnn)
Karo Humas Setjen Kemenhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha angkat bicara soal kebocoran data akibat peretasan oleh Two2.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Sekjen NasDem Buka-bukaan Isi Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di Kemenhan
- Menhan Prabowo Beri Pandangan di Acara BNI Investor Daily Summit 2024
- Setelah Bunuh Nasrallah, Israel Retas ATC Bandara Beirut demi Lumpuhkan Hizbullah
- Kantongi Banyak Penghargaan Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Jadi Tujuan Studi Banding Kemenhan
- Email DPR Diduga Diretas, Kemenkominfo Merespons Begini
- Ketum HIPAKAD Bahas Makan Siang Bergizi Bersama Dirjen Pothan Kemhan