Penjelasan Kementerian PUPR Terkait Penanganan Tanggap Darurat di Luwu Utara
Senin, 20 Juli 2020 – 22:38 WIB
jpnn.com, MAKASSAR - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan dua tahap perencanaan penanganan tanggap darurat Luwu Utara setelah terjadi banjir bandang di enam kecamatan pada Senin (13/7) lalu.
Kedua tahapan itu, kata Leo, membuka akses jalan yang terputus yang dilakukan Balai Besar Waduk dan Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang dan BPJN VIII Makassar. Selanjutnya melakukan pengeringan lokasi menggunakan pipa/pembuatan drainase baru, karena ada beberapa lokasi terdapat genangan air yang tertahan, sehingga tidak dapat surut secara alami.
Tahapan pertama itu, lanjut dia, sudah dilakukan di lapangan. Sementara tahapan kedua, pengukuran trase/topografi sungai untuk mendapatkan alur asli sungai agar dapat merancang perkuatan tebing/tanggul dengan menggunakan geotextile container/geotube.
"Targetnya selesai dalam dua minggu ke depan," kata Leo.
Untuk mendukung semua pengerjaan itu, lanjut dia, BBWA Pompengan-Jeneberang telah mengirimkan alat berat berupa excavator 10 unit, bulldozer empat unit, dump truck 29 unit.
Baca Juga:
"Semoga ini membuahkan hasil secepatnya dan dapat dinikmati warga dan para petugas serta relawan di lokasi pengungsian," katanya.(Ant/jpnn)
Kasubdit Perencanaan Teknis, Direktorat Sungai dan Pantai, Ditjen SDA, Kementerian PUPR Dr Leo Liasta, Senin, menanggapi perencanaan penanganan tanggap darurat di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Redaktur & Reporter : Friederich
BERITA TERKAIT
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Banjir Bandang di Banjaran, 500 KK Terdampak, Bey Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang di Banjaran, Evakuasi Sempat Terkendala
- Semen Hijau SIG Dukung Kementerian PUPR Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
- Kementerian PUPR Fokus Benahi Rumput dan Pencahayaan di Stadion GBLA