Penjelasan Menkes soal Vaksinasi Covid-19 Berbayar, Oalah...

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akhirnya angkat bicara terkait polemik vaksinasi Covid-19 berbayar. Dia menjelaskan alasan pemerintah akhirnya membuka vaksinasi gotong royong yang bisa dilakukan oleh individu.
"Vaksin Gotong Royong ini merupakan opsi. Jadi apakah masyarakat bisa mengambil atau tidak prinsipnya pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin Gotong Royong baik melalui perusahaan maupun melalui individu," jelas Budi Gunadi dalam jumpa pers di YuTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7).
Menurut Budi, banyak pengusaha yang belum mendapatkan akses melalui program vaksinasi Gotong Royong Kamar Dagang Indonesia (KADIN).
"Jadi ada beberapa misalnya perusahaan-perusahaan pribadi atau perusahaan perusahaan kecil itu juga mereka mau mendapatkan akses ke vaksin Gotong Royong tetapi belum bisa masuk melalui programnya KADIN," bebernya.
Contoh lain, sambung Budi, ada juga beberapa warga negara asing yang juga sudah tinggal di Indonesia sudah berusaha di sini.
Mereka biasanya beraktivitas di bidang seni atau kuliner, namun tidak bisa mendapatkan akses vaksinasi dengan jalur KADIN atau lainnya.
"Mereka juga ingin mendapatkan akses ke vaksin Gotong Royong individu itu," tegas Budi.
Budi juga mengatakan vaksinasi berbayar dimulai saat vaksin pemerintah sudah mulai masif jumlahnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akhirnya angkat bicara terkait polemik vaksinasi Covid-19 berbayar.
- Mendiktisaintek dan Menkes Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis, Imbas Kekerasan Seksual di RSHS
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Dukung Pemerintah, Kadin Merenovasi 500 Rumah tidak Layak Huni
- KADIN Dorong Pemanfaatan e-Signature dan Perjelas Status Hukum dalam Layanan Kenotariatan
- Menkes Imbau Pemudik Istirahat 15 Menit Tiap 4 Jam Berkendara untuk Hindari Kecelakaan
- Cegah Kecelakaan Arus Balik, Menkes: Istirahat 15 Menit Tiap 4 Jam Sudah Cukup