Penjelasan PVMBG soal Kondisi Gunung Tangkuban Parahu Hari Ini

jpnn.com, BANDUNG BARAT - Pascaerupsi pada Jumat (26/7) sore kemarin, kondisi Gunung Tangkuban Parahu ditutup untuk umum. Menurut Petugas pemantau dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ilham Mardikaryanta, analisis sementara bahwa erupsi terjadi karena aktivitas dangkal.
“Jadi banyak hembusan yang terekam dalam Tremor,” kata Ilham, saat menjelaskan kondisi Tangkuban Parahu, Sabtu (27/7).
Untuk pengecekan hari ini, kondisi tremor dengan amplitudo 1,5 mm. “Kami terus mengikuti perkembangan data, apa kemauan gunung, data yang tercatat kita analisa terus,” jelasnya.
BACA JUGA: Sebegini Ketinggian Abu Vulkanik Letusan Gunung Tangkuban Parahu
Dari hasil evaluasi, warga diimbau tidak mendekat dalam radius 500 meter. “Itu rekomendasi dari PVMBG. Terkait letusan kemarin sore jenisnya freatik tipe erupsinya,” katanya.
Sifat dari letusan dangkal bisa tiba-tiba erupsi. Untuk perkembangan dari waktu ke waktu, pos pemantauan berpacu pada data. “Data yang menentukan, kapan bisa dibuka. Ini masalah alam ya,” jelasnya. (arf/fat)
Hasil analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terhadap Gunung Tangkuban Parahu pada hari ini, kondisi tremor dengan amplitudo 1,5 mm.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Masih Berstatus Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 700 Meter di Atas Puncak
- PVMBG: 31 Kejadian Gempa Bumi Paling Merusak Sepanjang 2024, Terbanyak di Jawa Barat
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada Lontaran Batu Pijar
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- BMKG Ungkap Sesar Garsela Penyebab Gempa Bandung, tetapi....
- PVMBG Identifikasi Sesar Baru Penyebab Gempa M4,9 di Bandung