Penjelasan Rahmat Gobel Terkait Kesalahan Pemahaman Tentang Transfer Teknologi
“Itu yang saya lakukan. Sehingga teknologi itu tidak dilakukan insinyur, tetapi karyawan paling bawah,” katanya.
Sekarang, kata dia, bagaimana kalau mau alih teknologi karena karyawan paling bawah ini banyak yang pindah-pindah. Karena itu, kata dia, tidak akan terjadi alih teknologi. Karena proses untuk alih teknologi itu tidak akan sempurna. Jadi, Gobel menegaskan banyak orang tidak paham kenapa tidak diberikan alih teknologi.
“Belum lagi kalau pengusaha baru datang, yang (pengusaha satunya lagi) ini sudah lama, tahu-tahu karyawannya direkrut, dibajak, dia pindahlah tuh ilmunya. Ya perusahaan yang lama sudah tidak mau beri lagi pastinya. Di situlah perlu loyalitas untuk kita memberikan transfer teknologi itu sendiri,” katanya.
“Di kita gampang, gaji sana lebih tinggi jadi pindah. Itulah kelemahan kita sendiri. Ini saya debat sama kawan-kawan yang saya bilang anda salah menilai transfer teknologi dari Jepang,” ujarnya.(boy/jpnn)
Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel mengatakan banyak yang salah memahami persoalan transfer teknologi.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal
- Dirut Bank Mandiri Raih Best Financial Leader di Ajang CNBC Indonesia Award 2024, Darmadi Durianto: Membanggakan