Penjelasan soal Minat Investasi yang Bergeser ke Luar Pulau Jawa, Ternyata...

jpnn.com, JAKARTA - Minat investor beberapa waktu belakangan disinyalir bergerser ke luar pulau Jawa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, hal itu terjadi lantaran ada perbaikan struktur perekonomian Indonesia.
"Itu menjadi salah satu modal bagi Indonesia untuk membangkitkan perekonomian dari tekanan pandemi Covid-19," Jokowi dalam CNBC Indonesia Economy Outlook 2021., Kamis (25/2).
Jokowi menyebutkan, berdasarkan data penanaman modal, baik dari asing dan domestik, 50,5 persen dari total realisasi investasi berada di luar Pulau Jawa.
"Sisanya 49,5 persen baru berada di Pulau Jawa. Investasi sudah sedikit bergeser ke luar Jawa artinya Indonesia punya modalitas yang kuat untuk bangkit dan tumbuh,” ujar dia.
Menurut Jokowi, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) selama Januari-Desember 2020, realisasi penanaman modal mencapai Rp 826,3 triliun atau melebihi target yang dicanangkan pemerintah.
"Jadi salah satu indikator ekonomi domestik sedang beranjak pulih dan bertransformasi," jelas Jokowi.
Sejalan dengan investasi itu, ekspor Indonesia juga lebih tinggi dari pengeluaran impor. Neraca perdagangan Indonesia pada 2020 mencetak surplus hingga USD 21,74 miliar, bertolak belakang dibanding defisit USD 3,59 miliar pada 2019.
Presiden Jokowi mengatakan, minat investor beberapa waktu belakangan disinyalir bergerser ke luar pulau Jawa. Simak selanjutnya
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia
- BKPM Akan Lakukan Pertemuan dengan Perusahaan Pengganti LG Pekan Depan
- LG Batal Investasi Baterai EV di RI, Prabowo Yakin Ada Investasi Negara Lain
- Harga Bitcoin Tetap Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik