Penjelasan Yuri soal Lonjakan Penambahan Pasien Positif Dalam Dua Hari Ini
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto angkat bicara soal tren tingginya penambahan kasus positif coronavirus disease 2019 (COVID-19) di Indonesia, selama Rabu (13/5) dan Kamis (14/5).
Data nasional milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan penambahan kasus positif Rabu sebanyak 638 orang dan Kamis tercatat 568.
Dia beralasan, proses pemeriksaan spesimen dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), sudah bisa dilaksanakan di beberapa daerah secara mandiri.
Misalnya, pemeriksaan sampel itu sudah bisa dilakukan secara mandiri di Sulawesi Tenggara (Sultra) per Rabu kemarin.
Sebelum mampu memeriksa mandiri, kata Yuri, pemeriksaan sampel yang didapatkan di Sultra, perlu diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Ini karena spesimen yang semula rencananya dikirim ke Makassar. Bisa diperiksa ke tempat itu," beber Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia.
Yuri melanjutkan, penambahan kasus positif di Sultra pun mengalami lonjakan setelah mampu memeriksa sampel dengan metode PCR secara mandiri. Rabu kemarin, penambahan kasus positif di sana sebanyak 91 orang.
"Akumulasi ini karena memang pada waktu itu ada keterbatasan penerbangan. Sekarang mampu diperiksa sendiri," kata dia.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto angkat bicara soal tren tingginya penambahan kasus positif coronavirus disease 2019 (COVID-19)
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya