Penjual Bunga Australia Rugi Jutaan Dolar Akibat Lockdown di Hari Valentine
Penjual bunga dorong beli bunga lokal
Anna mengatakan banyak petani mencari kompensasi atas kerugian selama akhir pekan, tetapi mereka telah meminta warga Victoria untuk mendukung usaha kecil.
Ini menjadi perhatian penjual bunga dari Melbourne Shane Sipolis.
"Ketika akhir pekan, semuanya mati, telepon berhenti berdering," katanya.
"Kemudian sekitar jam makan siang pada hari Minggu, klien-klien setia kami mulai memesan bunga dari rumah, mengeluarkan kami dari situasi yang mengkhawatirkan."
Selama Hari Valentine, tidak ada kerumunan serta masih ada seribu batang mawar yang tersisa.
"Tapi setiap orang telah membantu kami, memungkinkan kami untuk tetap bertahan," tutupnya.
Diterjemahkan oleh Mariah Papadopoulos dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.
Ikuti berita seputar pandemi Australia dan lainnya di ABC Indonesia
Cheryl Roehrich, seorang penanam bunga dari Trentham di negara bagian Victoria, Australia telah menghabiskan waktu setahun untuk mempersiapkan salah satu hari terpenting di hidupnya: Hari Valentine
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan