Penjualan Anjlok, Nissan Terpaksa Pangkas Pekerja dan Kapasitas Produksi
jpnn.com - Kabar kurang sedap datang dari Nissan Motor yang akan memangkas 9.000 pekerjanya, dan mengurangi kapasitas produksi global sebesar 20 persen.
Langkah itu terpaksa diambil guna menghemat biaya sebesar 400 miliar yen (Rp 62,5 triliun).
Upaya penghematan biaya pada tahun fiskal ini menyusul penurunan penjualan mobil-mobil Nisaan di pasar Tiongkok dan Amerika Serikat.
Di mana, penjualan global Nissan turun 3,8 persen menjadi 1,59 juta unit pada semester pertama tahun fiskal, terutama disebabkan oleh penurunan penjualan 14,3 persen di Tiongkok dan hampir 3 persen di AS.
Kedua pasar tersebut mencakup hampir setengah dari total volume penjualan Nissan secara global.
Selain itu, kondisi perusahaan otomotif asal Jepang itu juga belum pulih sepenuhnya, semenjak ditinggal mantan ketua Carlos Ghosn pada 2018 dan perampingan kerja sama dengan Renault.
Nissan juga mengumumkan telah memangkas proyeksi laba tahunan hingga 70 persen menjadi 150 miliar yen (Rp 14,7 triliun), yang merupakan revisi kedua sepanjang tahun ini.
Di pasar Tiongkok yang sangat besar, Nissan menghadapi persaingan ketat dengan merek lokal.
Kabar kurang sedap datang dari Nissan Motor yang akan memangkas 9.000 pekerjanya, dan mengurangi kapasitas produksi global sebesar 20 persen.
- Wamenaker: Negara Berkomitmen untuk Perjuangkan Kesejahteraan Pekerja
- Stres Ancam Kesehatan, Perbaiki Pola Hidup melalui Pendekatan Sadar Risiko
- Menteri P2MI Dorong Peningkatan Skill PMI untuk Tekan Eksploitasi
- Tangis Buruh Sritex Pecah Seusai Wamenaker Immanuel Ebenezer Memastikan Tidak Ada PHK
- Program JHT dengan 2 Akun Menjadi Jalan Tengah Menyejahterakan Pekerja di Hari Tua
- Menaker Yassierli Ajak Serikat Pekerja Terus Bangun Hubungan Industrial yang Harmonis