Penjualan Coca-Cola di Eropa dan China 'Terjun'
Rabu, 13 Februari 2013 – 11:16 WIB
BEIJING - Perusahaan pembuat minuman ringan terbesar dunia, Coca-Cola, mencatatkan penurunan penjualan di China dan Eropa. Salah satu masalah yang dihadapi perusahaan adalah adanya kenaikan biaya bahan baku termasuk pemanis, jus, logam dan plastik.
Disebutkan dalam laman BBC (12/2), penjualan tersebut empat persen lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya setelah tumbuh sebesar 10 persen pada periode Oktober-Desember tahun 2011. Sedangkan penjualan di Eropa juga turun lima persen pada kuartal terakhir tahun ini.
Baca Juga:
Coca-cola juga memperingatkan penjualan tahun ke depan menjadi tak terduga. Meskipun, secara global penjualan di seluruh dunia naik sebesar tiga persen dan membukukan laba naik 13 persen, namun masih di bawah harapan perusahaan. "Ini tahun yang susah di prediksi," ujar Chief executive perusahaan Muhtar Kent seperti dikutip BBC.
Dijelaskannya, situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian yang berkepanjangan di Eropa, serta transisi berkelanjutan ekonomi di Cina, pemulihan yang lamban di Amerika Serikat menjadi tantangan perusahaan.
BEIJING - Perusahaan pembuat minuman ringan terbesar dunia, Coca-Cola, mencatatkan penurunan penjualan di China dan Eropa. Salah satu masalah yang
BERITA TERKAIT
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang