Penjualan Kondotel Marak
Rabu, 01 Juni 2011 – 09:02 WIB
JAKARTA - Penjualan kondominium hotel (kondotel) pada 2011 diperkirakan akan marak, karena investasi di sektor properti ini dianggap paling aman dan minim risiko jika dibandingkan investasi di sektor lainnya. "Ditinjau dari harga, setiap tahun kondotel cenderung mengalami peningkatan harga. Bahkan, di Bali harga kondotel tiap tahun meningkat sekitar 10 persen. Di saat krisis pun, harganya tetap stabil," kata Go Hengky Setiawan, CEO Binakarya Propertindo Group di Jakarta, Selasa (31/5).
Menurut dia, harga kondotel tiap tahun naik dan tidak pernah turun. Bahkan, untuk beberapa daerah yang dinilai merupakan surga bagi pemilik kondotel seperti Bali, peningkatan harganya bisa mencapai 10 persen per tahun. Jika harganya Rp 800 juta, maka setiap tahun kenaikannya bisa mencapai Rp 80 juta. "Ini sangat menggiurkan bagi investor." kata Hengky.
Baca Juga:
Dia menambahkan, investasi di properti kondotel tidak terpengaruh inflasi. Berapapun inflasi yang terjadi, nilainya tetap aman. Selain itu, investasi di properti kondotel mempunyai kekuatan capital gain sekaligus kebangaan bagi pemiliknya.
Menyinggung proyek kondotel yang sedang digarap Binakarya, dikatakan, pihaknya menargetkan proyek kondotel Watu Jimbar yang dibangun Binakarya di Sanur,Bali dapat beroperasi secara komersial pada 2013. Proyek yang berdiri di atas lahan seluas satu hektar (ha) ini didesain memiliki 287 unit kamar. Adapun persiapan pembangunannya telah dimulai pada kuartal IV 2010 yang lalu.
JAKARTA - Penjualan kondominium hotel (kondotel) pada 2011 diperkirakan akan marak, karena investasi di sektor properti ini dianggap paling
BERITA TERKAIT
- Gandeng 2 Mitra Strategis, BNC Konsisten Salurkan Kredit Modal Kerja
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Hingga Oktober 2024, BSN Tetapkan 15.432 SNI
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Begini Upaya Bea Cukai Memutus Rantai Peredaran Rokok Ilegal di 2 Wilayah Ini