Penjualan Lahan Australia Harus Ditawarkan ke Dalam Negeri Terlebih Dahulu
Investor China memiliki sepertiga dari 'Australia Outback Beef'.
Pembelian ini mengangkat China dari peringkat lima pemilik lahan pertanian Australia terbesar di tahun 2016 menjadi yang kedua di tahun 2017.
Inggris tetap menjadi pemilik terbesar tanah pertanian Australia, dan Amerika Serikat di peringkat ketiga.
FIRB mencatat investasi luar negeri di peternakan Australia secara keseluruhan turun dari 14,1 persen menjadi 13,6 persen hingga 30 Juni 2017.
Partai Oposisi mengkritik perubahan aturan
Juru bicara pertanian dari Partai Buruh Australia, Joel Fitzgibbon mengecam pengumuman aturan baru tersebut, yang ia anggap sebagai upaya mengangkat dukungan pemerintah dikalangan para pemilih.
"Ini hanyalah aksi politik yang mengirimkan pesan salah kepada investor," katanya.
"Seorang petani yang menjual lahannya akan selalu mencari penawar tertinggi, karena itu, mereka akan mengiklankan atau mencari peminat baik dari dalam dan luar negeri. Hal ini tidak akan mengubah apapun."
"Apapun yang menyulitkan investor adalah hal yang buruk bagi pertanian Australia."
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo