Penjualan Melesu, Neta Setop Sementara Pabrik dan Potong Gaji Karyawan

Penjualan Melesu, Neta Setop Sementara Pabrik dan Potong Gaji Karyawan
Ilustrasi fasilitas perakitan mobil Neta. Foto: ridho

Penurunan penjualan tersebut antara lain dipengaruhi masalah pengiriman Neta S Hunting.

Itu terlihat dari banyaknya komentar pelanggan di akun Weibo CEO Neta Zhang Yong Weibo.

Menurut sumber-sumber di China, Neta tidak dapat mengirimkan varian Pro dari S Hunting, karena ada aksesori yang hilang.

Kinerja penjualan model mobil Neta lainnya juga kurang baik.

Sementara itu, kerugian bersih perusahaan induk Neta, Hozon Auto, meningkat dari tahun ke tahun di China.

Nilai kerugian bersihnya meningkat dari 4,84 miliar yuan (Rp10,69 triliun) pada 2021 menjadi 6,67 miliar yuan (Rp14,7 triliun) pada 2022, dan 6,87 miliar yuan (Rp15,19 triliun) pada 2023.

Meskipun secara keseluruhan penjualan mobilnya melambat di Tiongkok, Neta punya harapan di pasar luar negeri.

Neta telah memasuki beberapa pasar di Asia Tengah, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika Selatan serta berniat memasuki pasar Eropa. (carnewschina/ant/jpnn)


Neta dikabarkan telah menghentikan kegiatan produksi di pabrik Tongxiang, Zhejiang, sekaligus memangkas gaji karyawannya.


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News