Penjualan Perajin Aksesoris Garmen ini Tembus Hingga Pasar Internasional
Seperti di Timur Tengah yang didominasi oleh pakaian muslim, begitu juga di Indonesia dan Malaysia.
“Nah, di sinilah kelebihan kami di mana kami mampu menyesuaikan dengan spesifikasi ataupun permintaan market luar negeri,” sambungnya.
Selain punya nilai dipenjualan dan berpotensi menghasilkan devisa negara yang lebih besar, dari sisi produksi mereka juga memiliki value yang tidak kalah menarik.
Edbend menerangkan kerajinan tangan itu mampu memproduksi 50,000 pcs per hari.
Mereka memberdayakan perempuan di usia non produktif di pinggiran surabaya seperti Lamongan, Malang, Mojokerto dan lainnya.
“Ada sekitar 100 perempuan di usia non produktif yang kami berdayakan untuk produksi,” jelasnya.
Produk-produk di segmen industri ini tidak memiliki limbah yang berbahaya seperti industri lain. Bahkan, Vie’s Collection memberdayakan warga binaan lembaga pemasyarakatan untuk mendaur ulang limbah menjadi produk seperti keset.
“Dengan acara Indonesia Trade Expo ini kami dapat memperkenalkan kembali ke market dalam negeri, juga memperkenalkan kepada market luar negeri tentang value yang kami miliki dan lainnya. Kami berharap ini disambut baik,” seru Edbend.(chi/jpnn)
Vie’s Collection berbasis di Surabaya sudah memiliki banyak customer B2B di luar negeri dan seluruh Indonesia.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- TEI 2024 Berakhir, FKS Food Optimistis Mencapai Target
- Indonesian Export Channel Bawa 22 Perusahaan ke TEI 2024
- Tak Setenar Songket, Kain Angkinan Tetap Mampu Tembus Pasar Internasional
- UMKM Binaan Pertamina Go Global, Sepakati 3 Kerja Sama Dagang di Hari Pertama TEI 2024
- Bank Mandiri Ajak Wirausaha Siap Hadapi Era Global Lewat Trade Expo Indonesia 2024
- FKS Food Sejahtera Bidik Mitra Dagang Baru di Trade Expo Indonesia 2024