Penjualan Produk MLM Dongkrak Pemasukan Negara Rp14,7 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, sektor usaha Multi Level Marketing (MLM) memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19.
Hasil survei Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa MLM berguna sebagai sarana usaha bagi para pelajar dan mahasiswa.
Namun hasil survei juga menunjukkan adanya sejumlah kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha penjualan langsung.
“Sektor usaha penjualan langsung memberikan kontribusi yang berarti terhadap perekonomian nasional," kata Agus Suparmanto, dalam keterangan tertulis, Senin (16/11).
Berdasarkan laporan kegiatan tahunan dari 147 perusahaan di 2019, perusahaan penjualan langsung Indonesia berhasil mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp14,7 triliun dengan melibatkan 5,3 juta mitra usaha.
Selain memberikan manfaat ekonomi bagi para mitra usaha, sektor penjualan langsung juga turut berkontribusi menjaga keberlangsungan usaha produsen dalam negeri. Sebanyak 51,86 persen jenis produk yang dijual merupakan produk dalam negeri.
Menurut Agus Suparmanto, pada kenyataannya, MLM memberikan manfaat ekonomi bagi para mitra usaha, sektor penjualan langsung juga turut berkontribusi menjaga keberlangsungan usaha produsen dalam negeri.
"Untuk itu, Kementerian Perdagangan berkomitmen mendukung sektor usaha ini agar perekonomian terus berjalan dan kembali pulih akibat dampak COVID-19," tuturnya.
Penjualan produk MLM mendongkrak pemasukan negara sebesar Rp14,7 triliun dengan melibatkan 5,3 juta mitra usaha.
- Kejagung Garap Tom Lembong soal Korupsi, Rudianto: Bagaimana Eks Menteri Lainnya?
- Soal Penertiban Barang Impor, Arief Poyuono Ingatkan Pemerintah Jangan Tindas Pedagang
- Resmikan Store, CNI Memberi Keuntungan Lebih Bagi Mitra
- Mendag Apresiasi Manuver Ekspor Baja Lapis PT Tata Metal Lestari
- Menjelang Iduladha, Mendag Zulhas Keluarkan Larangan Potong Hewan Kurban Selain di RPH
- Perkuat Transformasi Bisnis, CNI Luncurkan Logo dan Produk Baru