Penjualan Properti Masih Melambat, Ini Penyebabnya
jpnn.com - JAKARTA – Perlambatan perekonomian di tanah air tecermin dari sektor-sektor bisnis yang mengalami perlambatan. Salah satunya di sektor bisnis properti.
Bank Indonesia (BI) mencatat, volume penjualan properti residensial pada kuartal ketiga tahun ini hanya tumbuh 33,69 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq). Atau lebih rendah ketimbang akselerasi kuartal sebelumnya yang mencapai 36,65 persen (qtq).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyatakan, kendati relatif mengalami perlambatan, kondisi sektor bisnis properti masih positif.
”Perkembangan sektor properti residensial tersebut sejalan dengan proses penyesuaian perekonomian yang masih berlangsung secara terkendali ke arah yang seimbang dan berkesinambungan,” ungkapnya.
Dia memerinci, perlambatan penjualan tecermin dari penurunan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) 0,03 persen (qtq). Sebagaimana diketahui, KPR masih menjadi sumber pembiayaan yang dominan bagi konsumen dalam pembelian properti residensial. Meskipun terhitung tak rendah, suku bunga KPR mencapai 9–12 persen.
”Perlambatan pertumbuhan terutama terjadi pada rumah tipe besar. Khususnya di daerah Makassar,” terangnya.
Sementara itu, BI juga mencatat, harga properti residensial pada kuartal ketiga 2014 tetap mengalami pertumbuhan kendati melambat dari kuartal sebelumnya.
Survei harga properti residensial di kota besar pada kuartal tersebut hanya tumbuh 1,46 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 1,69 persen. Beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan harga itu adalah kenaikan harga bahan bangunan 32,00 persen dan kenaikan upah pekerja 22,77 persen.
JAKARTA – Perlambatan perekonomian di tanah air tecermin dari sektor-sektor bisnis yang mengalami perlambatan. Salah satunya di sektor bisnis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025
- Tingkatkan Profit UMKM Lewat Digitalisasi dan Pelatihan Pasar
- Dukung Reformasi Berkelanjutan di Bea Cukai, Bappisus Tekankan Pentingnya Kolaborasi
- Jamkrindo Bantu Pelaku UMKM yang Sulit Dapat Akses Modal Perbankan
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor