Penjualan Properti Masih Melambat, Ini Penyebabnya

Penjualan Properti Masih Melambat, Ini Penyebabnya
Penjualan Properti Masih Melambat, Ini Penyebabnya

Menurut Tirta, perlambatan kenaikan harga terjadi pada semua tipe rumah, khususnya rumah tipe kecil (0,63 persen qtq). Berdasar wilayah, Balikpapan mencatat pertumbuhan yang terlambat 1,18 persen. Sementara itu, Makassar mencatat pertumbuhan yang paling lambat hanya 1,53 persen (qtq) untuk tipe rumah menengah.

”Kami prediksi, pada kuartal empat 2014, harga properti residensial hanya akan tumbuh 0,63 persen atau tetap melambat dibandingkan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya,” ujarnya.

Hal itu didukung dengan hasil survei triwulanan yang mencatat perlambatan pada kenaikan harga tipe rumah menengah (0,53 persen). Sementara untuk wilayah dengan perlambatan harga tertinggi ada di Manado dan Bandung yang masing-masing tumbuh 0,15 persen dan 0,77 persen.

Sementara itu, Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengungkapkan, kenaikan harga apartemen di Jakarta hingga kuartal ketiga masih cukup stabil, terutama dengan masih meningkatnya permintaan akan unit apartemen.

”Meskipun ketegangan politik terjadi di Indonesia, pasar apartemen mempertahankan kinerja yang stabil. Keseluruhan penjualan apartemen naik 1,4 persen pada kuartal ketiga dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi 86,6 persen,” katanya.

Secara keseluruhan, terjadi peningkatan penjualan apartemen yang siap huni di Jakarta 2 persen pada kuartal ketiga dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 95 persen. Sedangkan penjualan unit apartemen yang sedang dalam pembangunan konstruksi mencapai 73,2 persen atau mengalami kenaikan 2,7 persen dari kuartal sebelumnya. (gal/c22/agm)


JAKARTA – Perlambatan perekonomian di tanah air tecermin dari sektor-sektor bisnis yang mengalami perlambatan. Salah satunya di sektor bisnis


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News