Penjualan Rumah Mewah Turun 70 Persen
jpnn.com, BALIKPAPAN - Penjualan rumah mewah mengalami penurunan hingga 70 persen dalam dua tahun terakhir.
“Sekarang di Kaltim membeli rumah harus sesuai kebutuhan tempat tinggal. Dahulu banyak yang membeli karena investasi,” ujar Ketua DPD REI Kaltim Bagus Susetyo, Rabu (29/5).
Saat ini masyarakat Indonesia memerlukan sekitar 12 juta rumah. Secara kebutuhan bisnis, properti masih menjanjikan.
BACA JUGA: Strategi Intiland Grande Genjot Penjualan Properti
Pada 2019 pihaknya menargetkan bisa menjual 4.000 unit. Diharapkan setiap tahun harga rumah bersubsidi naik 5-10 persen.
Sebab, pertumbuhan permintaan rumah berada pada kisaran 800 ribu unit per tahun secara nasional.
Di sisi lain, kemampuan pengembang membangun hunian hanya sekitar 400 ribu unit per tahun.
“Sekarang menjual rumah murah bagi pengembang hanya untuk menyambung kehidupan karena margin keuntungan semakin kecil,” katanya.
Penjualan rumah mewah mengalami penurunan hingga 70 persen dalam dua tahun terakhir.
- Dorong Pertumbuhan Ekosistem Perumahan, BTN & Mandiri Capital Indonesia Jalin Kerja Sama Investasi
- Hunian Idaman, Avana Residence Gelar Acara Serah Terima Massal
- Qatar dan Abu Dhabi Bakal Gelontorkan Duit untuk Indonesia, Ada Apa?
- Ini Pemenang PropertyGuru Asia Property Awards Grand Final ke-19
- Bank Mandiri Biayai 1.012 Rumah Subsidi Berkonsep Green House, Cek Lokasinya di Sini!
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional