Penjualan Sigaret Kretek Tangan Terus Menurun
jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Pangsa pasar sigaret kretek tangan (SKT) PT HM Sampoerna Tbk mengalami penurunan untuk kuartal pertama tahun 2015. Dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014, penurunan SKT sebesar 1,4 poin menjadi 8,2.
Untuk referensi, Sampoerna mengalami penurunan volume penjualan segmen SKT sebesar 22,9% pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013.
Dibandingkan dengan volume penjualan SKT Sampoerna yang sangat lemah di kuartal pertama 2014, volume penjualan SKT pada kuartal pertama 2015 tetap menunjukkan tren penurunan sebesar 7,1% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun tahun sebelumnya.
"Preferensi perokok dewasa yang berubah dengan pesat, khususnya dalam segmen SKT, terbukti menjadi rintangan utama yang sangat menantang di tahun 2014 dan tren ini berlanjut hingga kuartal pertama tahun 2015," ujar Presiden Direktur Sampoerna, Paul Janelle dalam keterangan persnya, Kamis (23/4).
Paul menjelaskan bahwa tantangan perusahaan yang dipimpinnya di tahun 2015 akan semakin besar. Terutama kata dia, untuk segmen SKT karena kenaikan pajak cukai dan perubahan ketentuan pembayaran cukai.
Meski begitu, dari sisi pendapatan, Sampoerna tetap menlamai kenaikan laba bersih selama kuartal pertama tahun 2015 dibandingkan dengan kinerja yang lemah di kuartal pertama tahun 2014.
"Perusahaan menghasilkan penjualan bersih sebesar Rp21,6 triliun pada kuartal pertama tahun 2015, mengalami kenaikan sebesar 17,7% dari Rp18,3 triliun pada kuartal pertama tahun 2014. Laba bersih tumbuh menjadi Rp2,9 triliun dari Rp2,8 triliun pada periode yang sama di tahun 2014," pungkasnya. (mas/jpnn)
JPNN.com JAKARTA - Pangsa pasar sigaret kretek tangan (SKT) PT HM Sampoerna Tbk mengalami penurunan untuk kuartal pertama tahun 2015. Dibandingkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital
- Dihadiri 25 Pakar & Praktisi Terkemuka, IKF 2024 Diikuti Lebih dari 1.600 Peserta
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi
- Puluhan Perusahaan Raih BUMN Branding & Marketing Awards 2024