Penjualan Tiket MotoGP Dianggap Tak Beres, Gubernur NTB Harus Mengevaluasi
jpnn.com, MATARAM - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Gubernur Zulkieflimansyah diminta mengevaluasi para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat dalam penyelenggaraan ajang balap MotoGP Mandalika 2022.
Ketua Komisi II DPRD NTB Lalu Satriawandi mengatakan permintaan evaluasi ini muncul setelah banyak ditemui persoalan saat penyelenggaraan MotoGP berlangsung.
Mulai dari penjualan dan penukaran tiket, pengaturan transportasi yang menyebabkan kemacetan dan penumpang telantar hingga mahalnya penjualan kamar hotel.
“Sistem penjualan tiket yang tidak beres, banyak masyarakat kena tipu oleh oknum, sampai sekarang belum jelas pengembalian uang mereka,” ujar dia kepada wartawan di Mataram, Selasa (22/3).
Menurut legislator yang berasal dari Dapil Kabupaten Lombok Tengah, apabila dari hasil evaluasi ditemukan ada yang tidak beres, Gubernur NTB berwenang mengambil tindakan.
“Tentunya Gubernur punya otoritas misalkan merotasi pimpinan OPD," kata dia.
Satriawandi menilai antara OPD dan stakeholder yang ada kurang dalam melakukan koordinasi, sehingga terjadi masalah di lapangan. Salah satu contoh persoalan kamar hotel.
"Bayangkan sebanyak 6.000-an kamar hotel tidak bisa terjual. Padahal jauh sebelumnya beredar informasi bahwa kamar hotel sudah full booking,” kata dia.
DPRD meminta Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengevalusasi sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat pada event MotoGP Mandalika.
- MotoGP 2025: Bagnaia Akui Persaingan Lebih Sengit
- MotoGP 2025: Begini Cara Ducati Menjauhkan Bagnaia dan Marquez dari Potensi Konflik
- Tersenyum Bersama Gresini Racing, Marc Marquez Siap Jadi Protagonis di Ducati
- Federal Oil Berharap Fermin Aldeguer Bisa Rebut Titel Rookie Of The Year MotoGP 2025
- MotoGP 2025, Alex Marquez: Kami Punya Banyak Peluang untuk Berhasil
- MotoGP 2025: Alex Marquez Sudah Siap Beraksi Bersama Gresini Racing