Penolak DOB Berunjuk Rasa di Yahukimo, Massa Bakar Ruko, Polisi Tembak 2 Pedemo
jpnn.com, JAYAPURA - Kekerasan berdarah kembali terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua. Pada Selasa (15/3) siang, dua pedemo pada aksi unjuk rasa menolak pemekaran atau daerah otonom baru (DOB) tewas diterjang timah panas.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan awalnya demonstrasi di Distrik Dekai itu berjalan lancar dan tertib. Menurutnya, unjuk rasa itu menjadi ricuh karena provokasi.
"Diduga ada penyusup sehingga terjadi provokasi dan aksi pembakaran ruko serta penyerangan terhadap aparat yang bertugas," ujar Irjen Fakhiri saat dikonfirmasi.
Polisi pun melepaskan tembakan untuk membubarkan massa yang anarkistis. Tindakan tegas kepolisian itu menyebabkan dua pedemo tewas.
Namun, Fakhiri akan menyelidiki insiden tersebut. Lulusan Akpol 1990 itu berupaya memastikan apakah tindakan anak buahnya menembak pedemo sudah sesuai prosedur atau justru melanggarnya.
"Kami akan lihat sesuai prosedur atau tidak, yang jelas kasus ini akan dikembangkan," tuturnya.
Oleh karena itu, Fakhiri bakal mengirimkan anak buahnya ke Yahukimo.
"Besok akan ada pengiriman pasukan termasuk beberapa pejabat utama Polda Papua," katanya.
Aksi demo menolak daerah otonomi baru (DOB) di Yahukimo, Papua berujung ricuh sehingga dua orang tewas dan beberapa ruko warga dibakar massa.
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Teras Narang: Pemerintah Perlu Mengevaluasi Kebijakan Moratorium DOB
- Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek