Penolakan Impor Sapi Menguat, Pasokan Terpenuhi
Rabu, 28 November 2012 – 03:48 WIB
JAKARTA – Penolakan terhadap wacana penambahan kuota impor sapi terus menguat. Kalangan DPR, asosiasi, dan Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menegaskan keberatan tersebut. Ini mengingat kebutuhan daging sapi dalam negeri dapat terpenuhi. Krisis daging sapi belakangan ini diindikasi rekayasa dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Apalagi kelangkaan yang mengakibatkan harga daging melambung tersebut tidak merata di seluruh Indonesia atau hanya terjadi di enam wilayah di Jawa Timur, Jakarta, Depok, dan sekitarnya.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakkeswan) Kementan Syukur Iwantoro mengatakan, demand atau kebutuhan daging sapi di Jabodetabek pada Desember sebanyak 17.306 ton, sedangkan supply atau ketersedian lebih besar sekitar 17.976 ton. ”Angka tersebut dapat dipenuhi dari daging impor sebesar 3.753 ton, bakalan (15.106 ekor atau setara 3.012 ton daging), sapi lokal (65.896 ekor atau 11.212 ton daging), dan posisi Desember 2012 terjadi surplus daging sebesar 671 ton,” jelasnya dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (27/11).
Baca Juga:
Sementara demand daging sapi untuk Januari 2013, lanjut Syukur, sebanyak 15.306 ton, sedangkan supply di atasnya sebesar 16.550 ton yang dapat dipenuhi dari daging impor sebanyak 3.330 ton, bakalan 11.330 ekor (setara daging 2.259 ton), sapi lokal (64.422 ekor atau 10.961 ton daging), dan posisi Januari juga terjadi surplus daging sebanyak 1.244 ton. ”Dengan demikian, pasokan daging sapi di Jabodetabek dianggap cukup,” tandasnya.
Ketua Komisi IV DPR RI M. Romahurmuziy mengatakan, krisis daging sapi bukan persoalan stok, tapi telah terjadi kemacetan distribusi. Jadi kelangkaan daging sapi seolah dibuat-buat oleh oknum tidak bertanggung jawab. ”Karena itu, pemerintah jangan gegabah menambah kuota impor daging sapi. Saya juga mengimbau agar pihak yang ingin merekayasa daging sapi diminta untuk menghentikan aksinya, sehingga harga daging bisa stabil,” tandasnya.
JAKARTA – Penolakan terhadap wacana penambahan kuota impor sapi terus menguat. Kalangan DPR, asosiasi, dan Kementerian Pertanian (Kementan)
BERITA TERKAIT
- Tetap Satu Kadin, Rapimnas Digelar Sesuai Jadwal
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Kembalikan Kejayaan Industri Karet Nasional, PTPN Group Siapkan Strategi Revitalisasi
- Bea Cukai Cegah Peredaran Rokok Ilegal di Jabar Lewat Langkah Kolaboratif dengan Pemda
- ASDP Maksimalkan Layanan Penyeberangan Jawa-Bali untuk Menyambut Natal dan Tahun Baru