Penolakan Kenaikan BBM, Jokowi: Itu Biasa
jpnn.com - JAKARTA -- Protes masyarakat terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi masih terjadi di beberapa wilayah. Presiden Joko Widodo menanggapi santai hal tersebut. Menurutnya, dalam sebuah keputusan pemerintah wajar muncul reaksi masyarakat.
"Satu hari dua hari biasa reaksi sebuah keputusan. Nanti setelah semuanya tahu kegunaannya apa, manfaatnya apa, juga nanti akan memahami," tutur Jokowi di Kompleks Istana Merdeka, Rabu, (19/11).
Menurut Jokowi, tidak mudah bagi pemerintah untuk memutuskan kebijakan kenaikan harga itu. Di mana harga premiun naik dari Rp 6.500/liter menjadi Rp 8.500 dan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.
Namun, ia masih meyakini bahwa manfaat kebijakannya akan terasa nantinya.
"Sudah sering saya sampaikan kita perlu mengalihkan dari konsumtif kita bakar tiap hari menjadi yang produktif. Memang tidak langsung kelihatan, baru kelihatan tahun depan, atau tahun depannya lagi. Kita ingin manfaat APBN itu terlihat dan tidak boros," tandas Presiden. (flo/jpnn)
JAKARTA -- Protes masyarakat terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi masih terjadi di beberapa wilayah. Presiden Joko Widodo menanggapi santai hal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 16 November: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Penyelundupan 38,9 Kg Sabu-Sabu dan 29.182 Butir Ekstasi
- Besok Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Perhatikan Syarat Khusus
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol