Penolakan Kenaikan BBM Partai Koalisi Bersyarat
Jumat, 30 Maret 2012 – 17:52 WIB
“Akan tetapi, Fraksi Gerindra tidak bisa memahami ketika beban berat APBN itu, terhadap subsidi itu harus dibebankan kepada rakyat. Dalam pandangan kami, rencana terhadap upaya menaikkan BBM, dengan mengurangi subsidi, akan menambah beban masyarakat dan kemiskinan baru, kualitas kesehatan, pendidikan menurun. “Pada akhirnya menyebabkan kualitas manusia yang menurun,” ujarnya.
“Oleh karena itu di tengah situasi yang sulit sekarang ini, Fraksi Gerindra sejak awal berjuang agar harga BBM tetap dipertahankan seperti sekarang ini.
Dalam pembahasan APBN Gerindra menginginkan pemerintah mengambil opsi menambah subsidi menjadi Rp178 triliun, listruk Rp65 triliun dan cadangan fiskal Rp23 triliun,” katanya. Gerindra yakin pemerintah masih mempunyai kemampuan untuk menambah sebesar Rp55 triliun dari berbagai macam penghematan dan kegiatan yang implikasinya penghamburan uang negara. “Tentu saja diikuti pembatasan penggunaan BBM yang tidak perlu,” ujarnya.
Gerindra ingin tetap memertahankan pasal 7 ayat 6 di UU APBN. Dan tidak menerima usulan ayat 6a karena dinilai bertentangan dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 3. Ia menegaskan, negara punya kemampuan untuk mengelola sumber daya demi kepentingan rakyat banyak sebagaimana yang diamanahkan pasal 33 UUD 1945.
JAKARTA – Delapan fraksi di DPR selain Partai Demokrat menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada rapat paripurna
BERITA TERKAIT
- Resmi Dilantik jadi Ketua IKA Muratara, Fauzi Amro Ungkap Program Mudik Gratis
- Lihat, Wamensesneg Bambang Cek Langsung Gedung JCC untuk Pastikan Pengamanan
- Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 190 Dapur MBG Bakal Beroperasi
- Soroti Kasus Timah, Pakar Hukum Sebut Kerugian Ekologis Tak Bisa Jadi Bukti Korupsi
- Akun SSCASN Peserta Kode R2 Tetiba Berubah, Tanda PPPK Paruh Waktu?
- Pemerintah Targetkan Makan Bergizi Gratis Sentuh 3 Juta Penerima hingga Maret 2025