Penonton Australia Sudah Bisa Beli Tiket Olimpiade Rio 2016

Warga Australia yang hendak menonton Olimpiade Rio de Janeiro 2016 sudah bisa membeli tiket yang dibuka resmi hari Kamis (23/4/2015).
Dalam pengumuman yang dikeluarkan oleh Komite Olimpiade Australia (AOC) hari Kamis, bahwa warga Australia bisa mengajukan permintaan untuk membeli karcis sampai 5 mendatang.
Mereka harus melakukannya lewat satu-satunya penjual tiket resmi di Australia yaitu CoSport (www.cosport.com.au) dan mereka akan diberitahu apakah jatah tiket itu mereka dapatkan atau tidak pada tanggal 11 Mei.
Logo resmi Olimpiade Rio 2016 .(Getty Images: Buda Mendes)
Mereka yang tidak mendapatkan tiket kemudian masih akan mendapat kesempatan membeli tiket sisa sejak 19 Mei dengan sistem siapa cepat dia dapat.
Harga tiket paling murah adalah $ 27 (sekitar Rp 270 ribu) untuk babak-babak pertandingan cabang seperti mendayung, hoki dan kano/kayak, dan juga pertandingan final untuk cabang seperti sepeda gunung dan berenang di ruang terbuka.
Untuk menonton pertandingan seperti final atletik misalnya guna menyaksikan atlet putri Australia Sally Pearson yang akan memperhatikan medali emas yang direbutnya di Olimpiade London 2012, maka harga tiket sekurang-kurangnya $ 175 dolar (sekitar Rp 1,75 juta) untuk kategori D, dan sampai $ 574 (hampir Rp 6 juta) untuk tempat duduk kategori A.
Harga karcis paling mahal untuk upacara pembukaan adalah $ 2.654.65 (sekitar Rp 27 juta).
Warga Australia yang hendak menonton Olimpiade Rio de Janeiro 2016 sudah bisa membeli tiket yang dibuka resmi hari Kamis (23/4/2015).Dalam pengumuman
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia