Penonton Kecewa
Sabtu, 20 Agustus 2011 – 02:02 WIB
Saya masih berharap-harap, statemen Nazaruddin kemarin itu hanya intermezo, meregangkan ketegangan selama tiga bulan ini. Semacam goro-goro dalam wayang kulit, yakni keluarnya tokoh-tokoh punokawan (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong) di tengah-tengah cerita panjang. Banyak lelucon, banyak gurauan, untuk menghibur penonton. Banyak tokoh muncul, dan ikut bersilat lidah di layar putih.
Herodotos, si 'Bapak Sejarah' Yunani Kuno yang lahir di Halikarnassos, Karia (Bodrum, Turki modern) dan hidup pada abad ke-5 SM (sek. 484 SM - 425 SM) pernah meniliskan kata-kata penuh makna. "Hal paling menyakitkan adalah memiliki banyak pengetahuan namun tak memiliki cukup kekuatan."
Percayalah, pemeriksaan KPK masih panjang, dan lebar. Kemarin baru kulit luarnya saja. Nazar boleh mengoceh apa saja di luar pemeriksaan resmi, tetapi saat diperiksa, dia masih menyimpan 'bisa' yang mematikan. Tapi, bisakah dia menyemburkan 'bisa' yang ber-bisa? Ah, bisa-bisanya Nazar aja!
* Penulis adalah Pemred dan Direktur Indopos
KOK jadi lebay gitu, Din? Ceritanya baru memasuki babak seru-serunya, sudah buru-buru menabuh gong penutup? Kalau kisah seni pewayangan, kasus Nazaruddin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing