Penonton Sempat Marah, lalu Hening

Penonton Sempat Marah, lalu Hening
Suasana beberapa saat setelah tragedi naas yang menimpa Marco Simoncelli. Foto : REUTERS
Suasana serupa juga terjadi di sekitar garasi. Orang-orang dari tiap tim peserta bergerombol. Mereka tidak saling berbicara, tetapi tampak jelas larut dalam kesedihan. "Ini kesedihan besar dan pukulan besar bagi MotoGP," ungkap Gavin Matheson, press officer Yamaha Factory Racing.

Matheson bersama beberapa kru Yamaha Factory duduk di depan garasi timnya. Hal yang sama dilakukan tim-tim lain. Kebanyakan mereka menutupi wajahnya dengan tangan.

Simoncelli meninggal dalam usia 24 tahun. Dia lahir di Cattolica, Italia. Berdasar keterangan tim medis MotoGP, kematiannya disebabkan cedera pada leher dan dada.

"Saat tim kami sampai, dia tidak sadarkan diri. Saat ambulans datang, dia langsung diberi CPR dan juga mendapatkan perawatan standar lain.  CPR terus diberikan selama 45 menit. Sayang, itu tidak bisa membantunya. Dia meninggal pukul 16.56 (waktu setempat, Red)," ujar Michele Macchiagodena, medical director MotoGP. (ady)

SUASANA kontras pun langsung terjadi di paddock dan tribun penonton begitu MotoGP Malaysia dinyatakan batal setelah terjadinya insiden. Penonton


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News