Pensiunan Marinir Rampok Setoran ATM Rp 1,6 M

Pensiunan Marinir Rampok Setoran ATM Rp 1,6 M
Pensiunan Marinir Rampok Setoran ATM Rp 1,6 M

BW lantas menelpon HD yang diketahui sebagai sopir freelancer truk. Tak lama kemudian, temannya itu datang dengan mengendarai mobil Grand Max di Villa Galaxy.

HD langsung memindahkan uang di dalam brankas ke mobilnya. Sedangkan BW sibuk mengikat dua korbannya."Uang tersebut dipindahkan ke mobil saudara HD," kata Rikwanto dalam jumpa pers di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (13/2).

Sopir dan operator yang sudah terikat itu lantas ditinggalkan begitu saja. 

BW dan HD melarikan diri dengan membawa uang hasil rampokan.

Rikwanto menjelaskan, dari Rp 1,6 miliar itu, sebanyak Rp 400 juta diserahkan kepada HD. Kemudian, Rp 150 juta untuk operasional mereka berdua, sedangkan sisanya adalah bagian mantan tentara itu. "Ada yang digunakan untuk membeli mobil Honda Civic di Bandung yang sekarang telah disita," paparnya.

Sang mantan tentara itu terus menyimpan uang bagian rampokannya di dalam mobil dan selalu dibawa BW kemanapun dia pergi.

Kepala Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Adex Yudiswan menjelaskan, alasan BW merampok karena kesal gajinya selalu dipotong.

"Setiap gajian dipotong Rp 100 ribu sampai dengan Rp 200 ribu tanpa penjelasan," kata Adex kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (13/2).

JAKARTA - Jajaran Subdit Resmob Reskrimum Polda Metro Jaya menangkap BW, oknum pensiunan Korps Marinir TNI AL yang bekerja sebagai pengawal perusahaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News