Pentagon Berjanji Akan Patuhi Hukum Konflik Bersenjata
jpnn.com, WASHINGTON - Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan militer AS tidak akan melanggar hukum konflik bersenjata dengan menargetkan situs budaya Iran seperti ancaman yang dilontarkan Presiden Donald Trump.
"Kami akan mengikuti hukum konflik bersenjata," katanya Senin (6/1).
Menargetkan situs budaya dengan aksi militer dianggap kejahatan perang berdasarkan hukum internasional. Itu termasuk resolusi Dewan Keamanan PBB yang didukung oleh pemerintah Trump pada 2017 dan Konvensi Denhag 1954 untuk Perlindungan Benda Budaya.
Serangan pesawat nirawak AS pada Jumat pekan lalu yang menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani meningkatkan ketegangan dengan Iran. Washington mengaku pihaknya membunuh Soleimani untuk membela diri, guna mengacaukan rencananya untuk menyerang personel dan kepentingan AS.
Di tengah ancaman aksi balasan Iran atas kematian Soleimani, Trump mencuit selama akhir pekan. Dalam cuitannya Trump mengatakan Amerika Serikat menargetkan 52 situs milik Iran, beberapa di antaranya "pada tingkat yang sangat tinggi dan penting bagi Iran serta budaya Iran."
"Mereka diizinkan menggunakan bom pinggir jalan dan meledakan orang-orang kami dan kami tidak diizinkan untuk menyentuh situs budaya mereka? Tidak seperti itu caranya," kata saat berbicara di hadapan media, Minggu (5/1). (antara/jpnn)
Menargetkan situs budaya dengan aksi militer dianggap kejahatan perang berdasarkan hukum internasional.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Kloning Javier