Pentagon Berniat Kurangi Jumlah Militer AS
jpnn.com - PEMERINTAH Amerika Serikat berniat melakukan perampingan tubuh militernya. Bahkan, negeri Paman Sam itu akan memperkecil jumlah tentaranya ke titik terendah sehak Perang Dunia ke II.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan pihaknya akan bersiap mengurangi personel aktifnya dari jumlah 520 ribu personel menjadi 440-450 ribu personel.
"Armada udara yang bertugas sejak era Perang Dingin, termasuk pesawat intai U-2 serta jet serbuan A-10 juga akan ditiadakan," kata Hagel di Gedung Pentagon seperti dilansir BBC. Nah, tentu saja kebijakan ini akan menjadi pro kontra di AS. Kata dia, rencana ini akan terealisasi jika kongres menyetujuinya.
Dia lantas menerangkan apa alasan AS ingin mengurangi personel tentaranya. Kata dia, setelah terlibat perang di beberapa negara, anggaran untuk pertahanan sangat membebani negara.
"Jadi ini adalah rencana yang sangat realistis terhadap besarnya anggaran negara," kata dia.
Dia sebenarnya sadar bahwa keputusan pengurangan jumlah personel militer itu akan merupakan keputusan yang sulit. Bahkan dia yakin ke depan akan ada keputusan-keputusan yang lebih sulit lainnya. "Tapi itulah kenyataannya," imbuhnya lagi.
Selain itu, Hagel juga menerangkan pemerintah AS akan mengusulkan pengurangan pangkalan militer di dalam negeri pada tahun 2017. Ya, usul itu beberapa tahun lalu pernah diajukan tapi akhirnya kandas karena ditolak kongres. (mas/jpnn)
PEMERINTAH Amerika Serikat berniat melakukan perampingan tubuh militernya. Bahkan, negeri Paman Sam itu akan memperkecil jumlah tentaranya ke titik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29